Danau Sentarum ,Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan. Taman Nasional ini mencakup Bukit Lanjak, Nanga Kenelang dan Bukit Tekenang untuk melihat panorama danau, bersampan dan pengamatan satwa burung dan penelitian yang dilengkapi sarana laboratorium.
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman
nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan masih
tradisional. Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam
besarnya, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang
dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang dihuni 15 – 30 kepala
keluarga, mempunyai panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter. Kehidupan di
rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku
tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian dayak
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan
khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea
beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah
seperti jelutung (Dyera costulata),
ramin (Gonystylus bancanus),
meranti (Shorea sp.),
keruing (Dipterocarpus sp.),
dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
Sistem
perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum
tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena
mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim
hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan
tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi
air di Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan
mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil.
Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan
menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan
terlihat di kolam-kolam kecil
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada
di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu
sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh
bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan
daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran
Sungai Kapuas.
Cara pencapaian lokasi: Pontianak-Sintang-Semitau
menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam atau Sintang-Semitau
menggunakan longboat (bandong) ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Semitau ke
lokasi menggunakan perahu motor jurusan Lanjak. Pontianak-Putussibau dengan
pesawat terbang sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan
longboat sekitar tujuh jam.
Sebagai kawasan yang kaya akan potensi sumber daya
alam, Danau Sentarum juga tempat tinggal masyarakat dari berbagai suku di
Kapuas Hulu yang hidup sebagai nelayan, pemungut hasil hutan yaitu Kayu, Madu,
Damar, Rotan dan sebagainya. Karena merupakan kawasan konservasi, masyarakat
mulai memanfaatkan sumber daya alam secara lestari seperti petani kerambah
ikan, pengelolaan ikan Arwana secara lestari, cara pemanenan hasil madu yang
disebut tikung dan sebagainya. Ada satu pola hidup yang unik para nelayan yang
berdiam dan mencari ikan didanau-danau ini, sebagian besar dari mereka bukan
penduduk asli perkampungan danau, tapi berasal dari kecamatan-kecamatan
terdekat seperti selimbau, badau, lanjak, semitau, suhaid, piasak. Banyak
diantara mereka yang hanya datang pada saat tangkapan ikan cukup memuaskan atau
pada musim kemarau, dan kembali lagi ketempat asal mereka ketika air sudah
mulai pasang yang artinya ikan-ikan sudah mulai sulit untuk didapat, tapi ada
juga yang sudah permanen dalam membudidayakan ikan melalui keramba dan mereka
inilah yang kemudian membentuk perkampungan-perkampungan nelayan yang lumayan
ramai seperti sekulat, leboyan, dan hampir 99% diantara mereka adalah suku
melayu yang memang mata pencaharian mereka adalah diair, tidak seperti suku
dayak yang mengusahakan tanah sebagai kebun dan ladang [Referensi :dephut.go.id dan ngegak.friendster]
Kawasan
Danau Sentarum
Terletak di jantung Borneo atau tepatnya di
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kawasan Danau Sentarum yang merupakan
komplek danau-danau yang terdiri dari 20 buah danau besar kecil,
sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)
dan mempunyai luas 132.000 Hektar. Berada 700 kilometer timur laut Kota
Pontianak itu, TNDS terdiri atas 89.000 hektar hutan rawa tergenang dan 43.000
hektar daratan.
Danau Unik dan
Langka
Danau Sentarum
sungguh berbeda dengan danau ‘konvensional’ lainnya, sebab Danau Sentarum
sejatinya adalah daerah hamparan banjir (lebak lebung /floodplain).
Dengan letak dan kondisinya yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan
menjadikan kawasan ini sebagai daerah tangkapan hujan. Pada musim penghujan
Komplek Danau Sentarum akan terendam air akibat aliran air dari pegunungan di
sekelilingnya dan dari luapan Sungai Kapuas yang merupakan Sungai terpanjang di
Indonesia. Selama 9-10 bulan dalam setahun, kawasan Danau Sentarum akan
terendam hingga kedalaman 6 – 14 meter. Diperkirakan tersimpan 16
triliun meter kubik air per tahun di kawasan ini. Dan uniknya pada
musim kemarau panjang, sebagian besar danau menjadi kering.
0 komentar:
Posting Komentar